Main Disawah Merupakan Kehidupanku Sewaktu Kecil, Yang Sampai Saat Ini Kuingat dan Ingin Rasanya Ku Ulang Kembali!
Cerita ini merupakan kisah hidupku waktu kecil, mungkin disini kalian juga pernah merasakan bagaimana bahagianya menjadi bocah! begitu polos dan memiliki rasa keingintauan yang cukup tinggi. pernahkah dipikiran kita terlintas dulu waktu kecil aku pernah ni, main ginian, main kesini sama temen dan bla.. blaa.. blaa..
Moment seperti itu pastinya pernah kita rasakan, tapi takjarang kita juga punya kejadian yang ngenes dan mungkin gak ingin di ingat. Contohnya kelahi cuma gara-gara ejek-ejekan trus kalah ☺, tapi meski begitu hal ini juga merupakan kenangan yang mungkin gak akan bisa kita lupakan, bahkan ingin rasanya kita kembali kemasa itu dan mengulanginya. Rasanya gimana gitu. apalagi jika kalian ahair ditahun 90-an.
Bay the way, maaf mimin lupa memperkenalkan diri, karena asiknya cerita. Kenalin nama saya AGUS WIJIANTO. saya merupakan anak bungsu dari tiga saudara dari keluarga Budi Marwanto dan ibu saya bernama Tuminah. Kebetulan saya lahir di KUKAR pada tahun 1995. Bertempat tinggal di Desa Bukit Raya. Teluk Dalam L1. Blok H3. Kec. Tenggarong Seberang.
Mungkin disini kita seumuran, atau lebih tua atau bahkan lebih muda dari saya. nah pastinya pada era taun 90-an kalian pernah merasakan kehidupan yang cukup seru apalagi sebagai seorang bocah petualang yang kalok main sampai lupa waktu. disini saya mau menceritakan kehidupan mimin, yang mungkin temen temen sobat awb pernah juga mengalaminya.
Kisah ini mimin mulai dari pertama kali kenengan yang mampu mimin ingat, kalok ndak salah sekitar umur 3 tahunan cos gak semua kejadian waktu kecil bisa mimin ingat.
Pada saat itu aku tinggal bersama kedua orang tuaku tepat di sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Waktu itu sering baget ngumpul di bagian dapur, dan dapurnya dibagian belakan tidak seutuhnya di terturtup (masih terbuka) jadi bisatu ngerasain angin apalagi kalo ujan, air bisa terpias kedapur, dan waktu itu juga masih jarang pemukiman/ rumah-rumah. jadi ya masih sepi, ya gak sepi-sepi amat tapi ya masih lumayan. Dengan ditemani suara jangkrik yang masih kriik...kriikk.. dan kodok krook.. krook, saat malam apalagi pas hujan, kalok sekarang ya masih tetep tapi sudah mulai terang dan kondisinya lebih sedikit ramai.
Dulu aku sering main kesawah mancing trus ngejar traktor buat dinaiki istilahnya nebeng. biar mancing enggak dapat tapi pokoknya rajin deh kesawah. Kalok sudah disana yang paling sering itu ngikutin orang yang lagi ngusung padi pakek traktor. behh itu masa bahagia banget!! sudah berasa kayak naik mobil. Selain itu macing disawah juga menyenagkan, pokonya berangkat pagi pulang sore. Sampai dirumah dipukulin pakai ranting, sama mamaku. Tapi meski begitu aku juga gak kapok, besoknya tetep pulang sore lagi. hehe. Apalagi kalo mancingnya gk dapat, biasanya kita nyusurin sawah yang ada gubuknya berharap ada minuman apalagi klok gubuknya ada pohonnya, biasanya kami tidur-tiduran disitu. Karena rasanya yang sejuk kadang kami sembari masang pancing sambil ketok-ketok itu lubang tempat kumbang di kayu-kayu gubuk (pondok).
Kumbang-kumbang tadi kami kumpulin sampai banyak kumbangnya, pakek botol minuman plastik. Trus kami buang bagian sengatnya, takjarang juga tanganku di sengat, rasanya ya cukup lumayan. bikin adoh adoh... apalagi kalok dapat kumbang yang warna kuning. wes berasa paling beruntung. Kumbang tersebut kami kumpulin, yang sudah gak ada sengatnya kita ikat pakai benang jahit trus di terbangin kayak main layang-layang gitu.
Gak hanya hanya itu, tak jarang sewakut disawah kita juga usil. Ngejari pliharaan orang. Kan biasanya kalok disawah kita sering liat bebek. Apalagi kalok banyak bebek-bebeknya (itik). Bebek itu kalok udah disawah gak ada yang jaga, jadi dibiarin gitu aja sama yang punya atau istilah jawanya diumbar/dicolke, gak di awasi sama yang punya. Jadi mumpung gak ada yang jaga, kukejarin itu bebek-bebek sampai berhamburan, ya gak ditangkap tapi dikejar aja pikirku ben "kecirit", nah saat liat pas berhamburan itu yang seru apalagi kalok udah kayak mau nelor, kami ketawa bukan main liat telurnya morat-marit. dan terkadang kadang kami dapat lo telornya, bentuknya gak karuan, gak lonjong mulus kayak umumnya ini. Cangkangnya lembek mleot-mleot gitu. warnanya juga pucat tapi ya tetep enak kalok digoreng :v. Namanya juga bocah jadi ya gitulah.
Selain bebek yang madi disawah, kami juga ikut mandi disawah, tapi lebih tepatnya koceh atau main air lumpur. Gayanya kalok udah masuk sawah itu sudah kayak perenang. Tak jarang kami nyusurin parit pakai kapal yang terbuat dari batang pohon pisang, kadang lanjaran orang (kalok istilahnya si turus) kita hanyutin di parit buat lomba jauh-jahuan hanyutnya. Pokonya seru banget dan penuh petualangan.
Ini adalah kisahku, bagaimana dengan kisahmu? 😉
iya,, kepengen balik lagi ke dunia kids jaman old :v kangen :(
ReplyDeleteanother 90's memory. btw ente tahun berapa
ReplyDeletepengen balik masa-masa itu :-( apalagi cari ikan trus langsung di bakar :-D
ReplyDeleteCiee generasi 90-an :d. kita seumuran mas
ReplyDelete